Hukum di negeri ini sedang berada di titik terendah, dimana hukum menjadi permainan kelompok kepentingan. Negeri ini sedang amnesia tatkala hukum dipermainkan, dan di permalukan dengan sedemikian rupa, tak perlu disebut bagaimana cara permainannya yang jelas, rakyat dibuat seperti orang bodoh, bodoh, bodoh, bodoh, dan bodoh.
Sampai kapan kami dibodohi, dengan cara menjijikkan seperti saat ini. Hal itu kemudian membentuk pandangan lembaga yang sangat buruk, menyedihkan, dan bobrok. Sampai kapan lembaga itu membela orang yang bahkan sudah bertubi-tubi tersangkut hukum, dan di bebaskan tanpa hukuman. Mengapa harus ada drama-drama berkepanjangan seperti ini, kami sedih, kecewa, marah. Karena apa yang dilakukan telah membuat kami berada pada mental terendah, dan membangun asumsi bahwa kami bahkan juga bisa mempermainkan hukum, apakah itu yang dimau?
Rakyat diam bukan karena takut Undang-Undang ITE karena kami bosan, bosan, bosan dan bosan dengan pembodohan seperti ini, dimana keadilan?, mungkin keadilan hanyalah milik kelompok kepentingan. Lembaga yang seharusnya menyampaikan aspirasi rakyat, kemudian seenaknya saja mempermainkan hukum. Mereka tidak sadar akan tiba pada waktunya, dimana rakyat sendirilah yang akan menghakimi, karena penguasa terus berlaku semena-mena.
Lembaga yang sangat kuat, bahkan sangat kuat sebagaimana amanah UUD 1945, harusnya intropeksi diri, jangan karena kebobrokan orang-orangnya, kemudian merusak citra lembaga tersebut. Hukum bahkan UUD 1945 bahkan tak pernah lepas dari unsur lembaga itu, karena sebagai legislator, mereka bisa mengamankan UU yang memperkuat posisi mereka, terus dimana posisi kami sebagai rakyat, apakah hanya selalu sekilas, dalam setiap aturan bahwa bla bla bla bla bla untuk kepentingan rakyat, untuk kesejahteraan rakyat. Rakyat yang mana????????
Jangan membentuk generasi milenial dengan mental pecundang dengan cara kalian membangun asumsi. Bentuk lah kami sebagai generasi petarung, dan dengan kalian sebagai contohnya (bukan contoh mempermainkan hukum). Tak perlu saya jelaskan siapa kalian dalam kalimat ini.
BERBENAHLAH
BERBENAHLAH
0 Komentar Untuk "HUKUM YANG DIPERMAINKAN"
Post a Comment