Untuk menambah pemahaman tentang apa yang dimaksud lembaga sosial,
berikut ini ada beberapa definisi dan para sosiolog.
Koentjaraningrat (1990)
Lembaga sosial adalah sistem tata kelakuan dengan hubungan yang berpusat
kepada kegiatan-kegiatan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan, khususnya
kebutuhan hidup bermasyarakat.
Bruce Cohen (1992)
Lembaga sosial adalah sistem pola-pola sosial yang tersusun rapi dan
relatif bersifat tetap, serta mengandung perilaku-perilaku tertentu yang kokoh
dan terpadu, demi memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.
William Kornblum
Lembaga sosial dibentuk untuk memenuhi kebutuhan atau sarana untuk mewujudkan
kebutuhan pokok manusia.
Paul B. Horton (1996)
Lembaga (institution) adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu
tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting atau secara formal
merupakan sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu
kegiatan pokok manusia.
Lembaga-lembaga tersebut kemudian disusun untuk melaksanakan berbagai
kegiatan tertentu.
Dan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa lembaga sosial
meliputi hal-hal berikut.
• Kumpulan dan aturan-aturan sosial dalam suatu masyarakat.
• Berisi nilai dan norma sosial.
• Dibuat untuk mengatur berbagai kegiatan dalam usaha memenuhi kebutuhan
sosial manusia dalam hidup ber masyarakat.
Di dalam kehidupan sehari-hari, norma dikelompokkan sesuai keperluan hidup
manusia. Misalnya, kebutuhan dalam kehidupan kekerabatan (keluarga) menimbulkan
lembaga sosial pertunangan, pernikahan, dan keluarga batih, yang terdiri atas
ayah, ibu, dan anak-anak yang belum menikah. Untuk memenuhi kebutuhan dalam hal
mata pencaharian dan memenuhi kebutuhan fisik, timbul lembaga pertanian,
peternakan, koperasi, industri, dan perdagangan.
Usaha untuk memenuhi kebutuhan pengajaran terhadap generasi selanjutnya
akan menghasilkan lembaga pendidikan, seperti sekolah atau tempat kursus. Upaya
manusia untuk memenuhi rasa keindahan (estetika) menimbulkan berbagai karya
seni, seperti sastra, musik, tarian, lukisan, dan masih banyak contoh-contoh
lainnya. Jadi, dapat disimpuikan bahwa lembaga sosial muncul sebagai akibat
usaha manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan fisik dan sosial dalam hidup
bermasyarakat.
Lembaga sosial lahir dan nilai dan norma sosial yang bergabung dan
melembaga. nilai dan norma sosial akan menjadi lembaga sosial apabila
mengalarni proses perkembangan sekaligus pemantapan sehingga mencapai bentuk yang
sempuma. Misalnya, peraturan cara belajar dan mengajar telah lama dibuat
manusia untuk meneruskan pengetahuan dan keterampilan.
Setelah peraturan-peraturan sosial berkembang lebih luas, dipatuhi, serta
dijalankan oieh banyak orang dengan sungguh sungguh, peraturan ini akan menjadi
sebuah lembaga sosial. Jadi, bentuk ideal norma dan nilai sosial akan tercapai
apabila diketahui, dipahami, ditaati, dan dthargai oleh masyarakat sebagai
kebudayaan yang dimiliki bersama. Bila keempat syarat ini telah terpenuhi, nilai
dan norma sosial akan melembaga (institutionalized) dan menjadi lembaga sosial,
yang pada akhimya mendarah daging (internalized) menjadi pandangan atau cara
hidup individu-individu dalam bermasyarakat.
Para sosiolog penganut aliran fungsionalis beranggapan bahwa masyarakat
yang sehat akan sangat mendukung lembaga lembaga sosial yang ada sehingga
terjadi suatu konsensus atas lembaga sosial tersebut. Sedangkan para penganut
aliran konflik berpendapat bahwa dalam konsensus sedemikian itu mungkin
tersembunyi ketidakadilan dan secara tidak Iangsung memberikan persetujuan
moral terhadap praktik-praktik eksploitasi. Menurut mereka, konsensus yang ada
sebenamya dibangun bersamaan dengan adanya konflik, sebab di dalamnya terdapat
paksaan untuk menaati norma-norma yang ada.
0 Komentar Untuk "DEFINISI LEMBAGA SOSIAL MENURUT PARA AHLI"
Post a Comment