A. Pengertian
Alga adalah tumbuhan
nonvascular yang memilika benruk thalli yang beragam, uniseluler atau
multiseluler, dan berpigmen fotosintetik. Alga bentik (makroalga) dapat hiduup
di perairan tawar dan laut (bold & wynne 1978:1; dawea 1981:59). Makroalga
adalah tumbuhan tidak berpembuluh yang tumbuh melekat pada subtract didasaran
laut. Tumbuhan tersebut tidak memiliki akar, batang daun, bunga, buah, dan biji
sejati (Sumich 1979:99; Connaughey & Zottoli 1983: 114 Lerman 1986:39).
Makroalga terbesar didaerah litoral dan sublitoral. Daerah tersebut masih dapat
memperoleh cahaya matahari yang cukup sehingga proses fotosintesis dapat
berlangsung (dawes 1981:13). Makraoalga menyerap nutrisi berupa fosfor dan
nitrogen dari lingkungan sekitar perairan (leviton 2001: 270).
Menurut Atmaja &
Sulistijo ( 1988: 5), makroalga dapat diklasifikasikan menjadi tiga divisi
berdasarkan kandungan pigmen fotosintetik dan pigmen asesoris, yaitu:
cholorophyta, phaeophyta, dan rhodophyta.
Dalam dunia tumbuhan
alga (ganggang) termasuk kedalam dunia tallopyta (tumbuhan talus), karena belum
mempunyai akar, batang dan daun secara jelas. Tumbuhan ganggang ada yang bersel
tunggal dan juga ada yang bersel banyak dengan bentuk serupa benang atau
lembaran.
Tumbuhan ganggang
merupakan tumbuhan yang hidup di air,baik air tawar atau air
laut,setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab dan basah. Ada yang
bergerak aktif dan ada yang tidak.jenis ganggang yang bergerak aktif mempunyai
alat untuk bergerak yang berupa bulu-bulu cambuk atau flagel. Yang berjumlah
satu atau lebih.jenis yang tubuhnya bersel tunggal dan adapat bergerak aktif
merupakan penyusun plankton,tepatnya fikoplankton.Yang melekat pada sesuatu
yang ada didalam air seperti batu atau kayu,disebut bentos.
Tubuh ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu :
Tubuh ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu :
1. fikosianin : warna biru
2. klorofil : warna hijau
3. fikosantin : warna perang/
coklat
4. fikoeritrin : warna merah
karoten : warna keemasan
5. xantofil : warna kuning
Alga (ganggang)
bersifat autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri). Hampir semua alga
bersifat eukaryotik. Habitat hidupnya di air tawar, laut dan tempat-tempat yang
lembab. Alga (ganggang) terbagi menjadi beberapa kelas :
1. Cyanophyta (ganggang biru),
masih prokaryotik.
2. Chlorophyta (ganggang hijau)
3. Chrysophyta (ganggang
keemasan)
4. Phaeophyta (ganggang coklat/
perang)
5. Rhodophyta (ganggang merah)
B. Morfologi Alga (Ganggang)
Banyak spesies alga
terdapat sebagai sel tunggal yang dapat berbentuk bola, batang, gada atau
kumparan. Dapat bergerak atau tidak. Algae hijau uniseluler yang khas.
Algae mengandung
nucleus yang dibatasi membrane. Setiap sel mengandung satu atau lebih kloroplas,
yang dapat berbentuk pita atau seperti cakram-cakram diskrit (satuan-satuan
tersendiri) sebagaimana yang terdapat pada tumbuhan hijau. Di dalam matriks
kloroplas terdapat membrane tilakoid yang berisikan klorofil dan
pigmen-pigmenpelengkap yang merupakan situs reaksi cahaya pada fotosintesis.
Algae berkembang biak
secara seksual atau aseksual. Reproduksi aseksual berupa pembelahan biner
sederhana. Reproduksi seksual dijumpai di antara algae. Dalam proses ini
terdapat konyugasi gamet (sel seks) sehingga menghasilkan zigot.
C. Fisiologis Alga (Ganggang)
Algae adalah
mikroorganisme aerobic fotosintetik, dijumpai di mana saja yang tersedia cukup
cahaya, kelembapan, dan nutrient sederhana yang memperpanjang hidupnya.
Pertumbuhan algae
berlangsung cepat di air yang diam dengan bantuan sinar matahari. Phosphat dan
Nitrat dalam air dapat mendukung pertumbuhan Algae.Beberapa spesies algae hidup
pada salju dan es di daerah-daerah kutub dan puncak-puncak gunung. Beberapa
ganggang hidup dalam sumber air panas dan suhu setinggi 70 0C. beberapa algae
beradaptasi pada tanah lembab, pepagan pohon, dan bahkan permukaan batuan.
Alga (ganggang)
mempunyai tiga macam pigmen fotosintetik yaitu klorofil, karotenoid, dan
fikobilin (ketiganya terdapat dalam kloroplas). Sebagai hasil fotosintetiknya,
algae menyimpan berbagai produk makanan cadangan sebagai granul atau globul
dalam sel-selnya. Ganggang hijau menyimpan pati seperti yang terdapat pada
tumbuhan. Algae lain dapat menyimpan macam-macam karbohidrat, beberapa algae
menyimpan minyak atau lemak.
D. Pembagian Kelas Alga
(Ganggang)
1.
Cyanophyta (Ganggang Hijau Biru)
Ganggang hijau biru
termasuk kedalam monera, karena struktur selnya sama dengan struktur sel
bakteri, yaitu bersifat prokariotik. Ganggang hijau biru berukuran mikroskopis.
Ganggang hijau biru tersebar luas, banyak ditemukan di perairan tanah yang
lembab, permukaan dinding tembok, pot, batu karang yang lembab. Bahkan
ditemukan pula di tempat yang kurang menguntungkan lingkungannya. Beberapa
jenis dijumpai pada sumber air panas seperti mata air panas Yellow Stone Park
di Amerika.
Ciri-ciri dan sifat ganggang
hijau biru:
a. Tumbuhan bersel satu, benang
(filamen) dan hidup berkoloni
Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin dan fikoeritin (sering disebut ganggang hijau biru) Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa, kadang-kadang berlendir Inti sel tidak memiliki membran (prokarion)
Contoh:
1). Bentuk unisel (satu sel): Chroococcus, Gloeocapsa
Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin dan fikoeritin (sering disebut ganggang hijau biru) Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa, kadang-kadang berlendir Inti sel tidak memiliki membran (prokarion)
Contoh:
1). Bentuk unisel (satu sel): Chroococcus, Gloeocapsa
2). Bentuk koloni: Polycystis
3) Bentuk filamen: Oscilatoria,
Nostoc, Anabaena, Rivularia.
Cara perkembangbiakan
ganggang hijau biru, dilakukan dengan tiga cara:
a. Pembelahan sel, Melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni. Misal: Gloeocapsa.
a. Pembelahan sel, Melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni. Misal: Gloeocapsa.
b. Fragmentasi, Fragmentasi
adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang kemudian membentuk individu
baru. Fragmentasi terutama pada ganggang Oscillatoria. Pada filamen yang
panjang, bila salah satu selnya mati, maka sel mati itu membagi filamen menjadi
dua bagian atau lebih. Masing-masing bagian disebut Hormogonium.
c. Spora, Pada keadaan yang
kurang menguntungkan akan terbentuk spora yang sebenarnya merupakan sel
vegetatif. Spora membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan. Contoh:
Chamaesiphon comfervicolus.
Simak penjelasan
mengenai ganggang hijau biru berikut
ini:
Manfaat Ganggang Hijau Biru
Spirulina/Ganggang
Hijau Biru Merupakan gangggang-ganggang mikro hasil budidaya, mengandung
konsentrasi bahan gizi terhebat yang dikenal di setiap makanan, tumbuhan,
bijian atau herba. Adalah makanan yang tinggi protein, dengan lebih dari 60%
protein nabati yang mudah dicerna dengan sempurna. Alga berwarna hijau kebiruan
itu awalnya hanya diketahui sebagai penurun kolesterol. Pengujian ilmiahnya
dilakukan oleh Nayaka dari Tokai University ,Jepang.
Sebanyak 30 pria sehat berkolesterol tinggi dan hiperlipidemia yang diberi
asupan spirulina menunjukkan penurunan 4,5% jumlah serum kolesterol,
trigliserida, dan LDL. Mereka mengkonsumsi 4,2 gram spirulina selama 4 minggu
tanpa mengubah pola makan.
J. E. Piero Estrada
dari Departament Farmakolog, Fakultas Farmasi,Universitas Madrid, Spanyol
mengungkap spirulina kaya antioksidan lantaran kandungan 3 pigmen kaya protein
yaitu phykosianin, klorofi l, dan zeasantin.Phykosianin, antioksidan larut air,
penunjang kesehatan hati dan ginjal.Zeasantin, antioksidan pelindung mata
terutama saat tua. Sedangkan klorofi l,antioksidan bersifat antikanker dan
antiracun.
Selain antikanker dan antiracun, penelitian Laboratory of Viral Pathogenesis,Dana-Farber Cancer Institute and Harvard Medical School, Massachusetts, Amerika Serikat pada 1996 membuktikan, spirulina dalam konsentrasi 5-10 ?g/ml mampu menghambat pembelahan sel HIV-1. Itu disebabkan spirulina memiliki kandungan kalsium spirulan, molekul polimerisasi gula berisi kalsium dan sulfur. Konsumsi spirulina terbukti memberikan masa hidup lebih lama pada pasien AIDS.
Selain antikanker dan antiracun, penelitian Laboratory of Viral Pathogenesis,Dana-Farber Cancer Institute and Harvard Medical School, Massachusetts, Amerika Serikat pada 1996 membuktikan, spirulina dalam konsentrasi 5-10 ?g/ml mampu menghambat pembelahan sel HIV-1. Itu disebabkan spirulina memiliki kandungan kalsium spirulan, molekul polimerisasi gula berisi kalsium dan sulfur. Konsumsi spirulina terbukti memberikan masa hidup lebih lama pada pasien AIDS.
Sedangkan Armida
Hernindez-Corona dari Departamento de Microbiologi, Escuela Nacional de
Ciencias Biologicas, IPN, Meksiko, menunjukkan ekstrak spirulina memiliki sifat
antiviral. Ia efektif melawan virus herpes simpleks tipe 2,pseudorabies virus
(PRV), human cytomegalovirus (HCMV), dan HSV-1, dengan dosis efektif (ED50)
masing-masing sebesar 0,069, 0,103, 0,142, dan 0,333 mg/ml.Karena manfaat yang
luar biasa, Arthrospira platensis kini banyak dibudidayakan di seluruh dunia.
Berjuta-juta pil spirulina pun telah diproduksi lantaran terbukti menghadang
dan menggempur berbagai penyakit.
Fungsi :
Fungsi :
1) Menyeimbangkan pH tubuh
2) Mengandung Besi yang menyembuhkan
Anemia
3) Mencegah infeksi bakteri dan
menyembuhkan luka
4) Menurunkan tingkat Kolesterol
5) Mencegah penyebaran kanker
6) Memperkuat sistem kekebalan tubuh
7) Membantu melembutkan kulit dan
membuatnya nampak lebih berseri
8) Menjaga bakteria menguntungkan dalam
jumlah yang cukup di usus
9) Meningkatkan sistem pencernaan tubuh
10) Mendorong detoksifikasi ginjal
11) Memulihkan kesehatan penderita kurang
gizi
12) Menurunkan tingkat Kolesterol dan
mengendalikan masalah berat badan
13) Mengendalikan tekanan darah dan
mencegah diabetes
14) Mengandung GLA yang menyembuhkan
penyakit jantung, masalah menstruasi, kekakuan dan keracunan alkohol.
Beberapa Manfaat Ganggang
Hijau-Biru
Jenis ganggang hijau
biru bersel satu merupakan vegetasi perintis, hal ini karena ganggang tersebut
mampu/dapat mengawali kehidupan sebelum organisme lainnya dapat hidup di suatu
tempat.
Sejumlah ganggang
hijau biru berfilamen (bentuk benang) dapat mengikat nitrogen (N2) bebas dari
atmosfer dan diubah menjadi amoniak (NH3). Hal ini dilakukan juga di dalam
heterokista, sehingga dapat berperan dalam proses menyuburkan tanah. Jenis
ganggang hijau biru yang bermanfaat di antaranya:
-
Nostoc
Perendaman sawah selama
musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur dan memfiksasi N2 dan udara
sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen yang digunakan untuk pertumbuhan padi.
-
Anabaena azollae
Hidup bersimbiosis
dengan Azolla pinata (paku air). Paku air mendapat keuntungan berupa amonia
hasil fiksasi nitrogen oleh Anabaena azollae.
-
Spirullina
Ganggang ini
mengandung kadar protein yang tinggi, sehingga dijadikan sumber makanan.
2. Chloropyta (ganggang hijau)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Mempunyai pigmen
klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan
fotosintesis. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air
umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah.
Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya
diantara gangganga lain.Cara reproduksi dengan fragmentasi dan konjugasi.
Adapun
contoh-contohnya yaitu:
a. Chlorella : bersel satu,
bentuk bulat, kloroplas menyerupai mangkuk atau lonceng, hidup di air tawar/
laut/ payau/ darat, pembiakan vegetatif dengan pembelahan sel dan tiap sel
membentuk 4 sel anakan. Beberapa ahli beranggapan ganggang ini dapat
dimanfaatkan kelak untuk memproduksi bahan makanan baru bagi manusia, yakni
protein, lemak dan karbohidrat.
b. Ulva : terdapat di dasar
pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan dapat dimakan.
c. Spiroggyra: berbentuk benang
(filamen) silindris, hidup di kolam, sawah atau perairan yang airnya tidak
deras, reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, generatif dengan konyugasi
yaitu dua Spirogyra yang bertonjolan berdekatan, kemudian dua tonjolan bergabung
membentuk pembuluh, protoplasma isi sel yang berlaku sebagai gamet, gamet sel
yang satu pindah ke gamet sel yang lain dan terjadilah plasmogami dan diikuti
kariogami, hasil persatuan ini berupa zigospora diploid, zigospora mengadakan
meiosis dan tumbuh menjadi benang baru yang haploid, dan hanya satu sel yang
menjadi individu baru.
d. Chlamidomonas: berbentuk bulat
telur dengan dua flagelum, satu vakuola dan satu nukleus. Ditemukan butir
stigma dan pirenoidyang berfungsi sebagai pusat pembentukan tepung (amilum).
Reproduksi dilakukan membelah diri dan konyugasi.
e. Euglena: juga dikelompokan ke
dalam protozoa (hewan), karena selain mempunyai klorofil juga dapat berpindah
tempat.
f. Hydrodictyon: ditemukan di air
tawar dan koloninya berbentuk jala. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi
(pemisahan) sel koloni menghasilkan zoospora, sedang generatif dengan konyugasi
sel gamet yang dilepas dari induknya menghasilkan zigospora.
g. Oedogonium: biasanya melekat
pada tanaman air, rumaha siput dan lain-lain.
h. Chara : bentuknya seperti
tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air tawar. Batang beruas-ruas dan tiap
ruas bercabang kecil.
Peranan ganggang
hijau dalam kehidupan :
a. Menguntungkan :
1) Sebagai plankton dan merupakan
komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
2) Dapat dipakai sebagai makanan, misal
Ulva dan Chlorella.
3) Penghasil O2 dari proses fotosintesis
yang diperlukan oleh hewan-hewan air.
b. Merugikan :
1) Ganggang hijau dapat mengganggu bila
perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah warna dan berbau.
Perkembangbiakan
ganggang hijau.
Kelompok ganggang hijau
berkembang biak secara:
Vegetatif (aseksual), yaitu:
1. pembelahan sel
2. fragmentasi
3. pemisahan koloni
4. pembentukan spora
5. Generatif (seksual), yaitu:
6. isogami
7. anisogami
8. oogami
3. Phaeophyta (ganggang coklat/
perang)
Devisio : Phaeophyta
Genus : Brown Algae
Klas : Phaeophyceae
Phaeophyceae atau
Ganggang coklat adalah salah satu kelas dari dari ganggang berdasarkan zat
warna atau pigmentasinya. Pigmen yang lebih dominan adalah pigmen xantofil yang
menyebabkan ganggang berwarna coklat. Pigmen lain yang terdapat dalam
Phaeophyceae adalah klorofil A dan C serta karoten. Sebagian besar Phaeophyceae
terdapat dilaut, hanya ada tiga jenis saja yang hidup di air tawar dan
jenis-jenis ini merupakan jenis yang langka. Phaeophyceae banyak terdapat
didaerah yang beriklim dingin. Alga ini banyak mendominasi bagian lateral
daerah artik dan antartik. Walaupun demikian, ada jenis-jenis lainnya yang
hidup didaerah tropic dan subtropik. Sebagian besar dari phaeophyceae hidup melekat
pada subtract karang dan lainnya. Beberapa diantaranya hidup sebagai epifit.
Paeophyta atau
ganggang coklat dibagi menjadi tiga golongan, berdasarkan tipe pergantian
keturunan. Ganggang coklat ini hidup pada air laut, hanya beberapa jenis saja
yang di temukan di air laut,hanya bebepa saja yang hidup di air tawar, di laut
samudra, di daerah iklim sedang dan dingin.
Ganggang coklat ini
masuk dalam satu kelompok yang sangat besar, Heterokontopyta,suatu eukaryotic
kelompok organisma yang di bedakan secara mencolok, ganggang ini lebih banyak
di temukan irtidal, terutama pada daerah belahan utara.Anggota phaeophyta di
temukan sekitar 500 genus dengan 5600 spesies. Pada daerah tropis, beberapa
spesies ini dapat membentuk biomasa penting.
Hidup di pantai,
warna coklat karena adanya pigmen fikosantin (coklat), klorofil a, klorofil b
dan xantofil. Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang dapat mencapai
puluhan meter.Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi,c sedangkan generatif
dengan isogami dan oogami.
Contoh-contoh ganggang cokelat :
- Laminaria
- Fucus
- Turbinaria
- Sargasum
a.
Peranan ganggang coklat :
- Penghasil asam
alginat, sebagai bahan campuran es krim, cat, obat-obatan, lateks sintetis
- Sumber I2 (iodium)
dan K (kalium)
- Sebagai makanan
ternak
b.
Habitat:
Ganggang coklat
umumnya hidup di air laut, khusunya laut yang agak dingin dan sedang.
c. Cara
hidup
Bersifat autotrof
fotosintesis, terjadi dihelaian yang mempunyai daum. Gula yang dihasilkan
ditransportasikan ketangkai yang menyerupai batang.
d. Peranan ganggang coklat dalam
kehidupan
Dimanfaatkan sebagai
industry makanan atau farmasi, algin atau asam alginate dari ganggang coklat
digunakan dalam pembentukan eskrim, pembentukan pil, salep, pembersih gigi,
lotion dank rim, selain itu dapat dimanfaatkan untuk kandungan nitrogen dan
kaliumnya cukup tinggi, sedangkan kandungan folfornya rendah.
e.
Reproduksi
Terjadi secara
aseksual dengan pembentukan zoospore berflagella dan fragmentasi, sedangkan
reproduksi seksual terjadi secara ogami dan isogami.
Contoh ganggang coklat;
Contoh ganggang coklat;
- Focus serratus
- Makro cystis
pyrefera
- Sargassum vulgare
- Turbinsaris
decurrens
4. Rhodophyta (ganggang merah)
Umumnya hidup di laut
dan beberapa jenis di air tawar, mengandung pigmen kklorofi a, klorofil d,
karoten, fikoeritrin, fikosianin.Tubuh bersel banyak menyerupai benang atau
lembaran.Reproduksi vegetatif dengan spora.
Contoh :
- Batrachospermum
- Gelidium
- Eucheuma
- Gracililaria
- Chondrus
- Porphyra
- Polysiphonia
- Nemalion
- dll
a. Peranan ganggang merah :
Eucheuma spinosum,
Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agar-agar.
b. Habitat ganggang merah
Sebagian besar
ganggang merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika. Sebagian kecil
hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain
itu ada pula yang hidup di air payau. Ganggang merah yang banyak ditemukan di
laut dalam adalah Gelidium dan Gracilaria, sedang Euchema spinosum ditemukan di
laut dangkal.
c. Perkembangbiakan ganggang merah
c. Perkembangbiakan ganggang merah
Ganggang merah
berkembangbiak secara vegetatif dan generatif.
- Perkembangbiakan vegetatif
Ganggang merah
berlangsung dengan pembentukan spora haploid yang dihasilkan oleh sporangium
atau talus ganggang yang diploid. Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang
jantan atau betina yang sel-selnya haploid.
-Perkembangbiakan generatif
Ganggang merah dengan
oogami, pembuahan sel kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin jantan
(spermatium). Alat perkembangbiakan jantan disebut spermatogonium yang
menghasilkan spermatium yang tak berflagel. Sedangkan alat kelamin betina
disebut karpogonium, yang menghasilkan ovum. Hasil pembuahan sel ovum oleh
spermatium adalah zigot yang diploid. Selanjutnya, zigot itu akan tumbuh
menjadi ganggang baru yang menghasilkan aplanospora dengan pembelahan meiosis.
Spora haploid akan tumbuh menjadi ganggang penghasil gamet. Jadi pada ganggang
merah terjadi pergiliran keturunan antara sporofit dan gametofit.
d.
Peranan ganggang merah
Ganggang merah dapat
menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain yang hidup di
laut. Jenis ini juga menjadi bahan makanan bagi manusia misalnya Chondrus
crispus (lumut Irlandia) dan beberapa genus Porphyra. Chondrus crispus dan
Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk penyamak kulit,
bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut. Ganggang merah lain seperti
Gracilaria lichenoides, Euchema spinosum, Gelidium dan Agardhiella menghasilkan
bahan bergelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gelatin ini digunakan oleh
para peneliti sebagai medium bakteri, untuk pengental dalam banyak makanan,
perekat tekstil dan sebagai obat pencahar (laksatif), atau makanan lainnya.
Euchema spinosum banyak dibudidayakan masyarakat karena merupakan bahan pembuat
agar-agar.
5. Chrysophyta ( ganggang
keemasan)
Bersel tunggal atau
banyak, mempunyai pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan
fikosantin.Hidup di tempat yang basah, laut, air tawar, dan merupakan
fitoplankton.
Contoh :
- Vaucheria : hidup
di air atau tempat yang basah, berbentuk benang sering bercabang.
- Ochromonas : sel
berbentuk bola, berstigma, flagel dua sama panjang, kloroplas berupa lembaran
melengkung warna kekuningan.
-Diatome (Navicula
atau ganggang kersik): hidup di air tawar, laut sebagai epifit dan mayoritas
sebagai plankton. Contoh yang terkenal dari Diatome adalah Pinnularia sp. Cangkok
Diatome dibuat dari bahan gelas yaitu silica.
a. Manfaat ganggang keemasan :
Diatome (ganggang
kersik) dapat dipakai sebagai penyerap nitrogliserin pada bahan peledak,
sebagai campuran semen dan sebagai bahan penggosok.
b. Peranan ganggang dalam kehidupan :
b. Peranan ganggang dalam kehidupan :
1) Bidang industri
- Asam alginat yang dihasilkan
ganggang perang berperan untuk pembuatan plastik, kosmetik dan tekstil.
- Navicula sp, yang mati
membentuk tanah diatome dipakai sebagai bahan penyekat dinamit, penggosok dan
saringan.
- Eucheuma spinosum (ganggang
merah), merupakan penghasil agar-agar.
-Chlorella merupakan sumber
karbohidrat dan protein.
-Fukus dan Laminaria, abunya
menghasilkan yodium.
2) Bidang perikanan
Ganggang yang berupa
fitoplankton merupakan makanan ikan di laut.
3) Dalam ekosistem
Pada ekosistem air
ganggang berfungsi sebagai komponen produsen yang paling utama.
c. Perkembangbiakan ganggang keemasan
Perkembangbiakan
vegetatif (aseksual) dengan pembelahan sel, fragmentasi, pemisahan koloni, dan
pembentukan spora (aplanospora atau zoospora).
Perkembangbiakan
generatif (seksual) dengan konjugasi, isogami, anisogami, dan oogami.
d. Contoh ganggang keemasan
Ganggang keemasan bersel tunggal
1. Ochromonas
Sel tubuhnya
berbentuk bola yang dilengkapi dengan 2 flagel sebagai alat gerak. Kedua flagel
tersebut tidak sama panjang. Di dalam sitoplasmanya terdapat beberapa organel
penting, seperti kloroplas yang berbentuk lembaran melengkung, vakuola, stigma,
dan nukleus. Ochromonas berkembangbiak dengan membelah diri.
2. Navicula sp
Ganggang ini dikenal
sebagai diatomae atau ganggang kersik karena dinding sel tubuhnya mengandung
zat kersik. Kersik merupakan komponen penting dalam plankton. Navicula sp hidup
di air tawar dan di laut.
Tubuh Navicula sp
terdiri atas dua bagian yaitu kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka). Di antara
kotak dan tutup terdapat celah yang disebut rafe.
Perkembangbiakan Navicula sp:
Perkembangbiakan Navicula sp:
Perkembangbiakan
vegetatif Navicula dengan membelah diri. Setiap inti diatomae membelah menjadi
dua, diikuti pembagian sitoplasma menjadi dua bagian. Selanjutnya, dinding sel
Navicula memisah menjadi kotak dan tutup. Pada sel anakan, baik kotak maupun
tutup akan berfungsi menjadi tutup, dan masing-masing akan membentuk kotak
baru. Dengan demikian setiap sel anakan yang berasal dari kotak akan mempunyai
ukuran lebih kecil daripada sel asalnya. Peristiwa ini berlangsung berulang
kali.
Perkembangbiakan
generatif Navicula berlangsung dengan konjugasi. Bila ukuran tubuh Navicula
tidak memungkinkan untuk mengadakan pembelahan lagi, inti selnya akan mengalami
meiosis dan menghasilkan gamet. Gamet itu kemudian akan meninggalkan sel dan
setelah terjadi pembuahan di dalam air akan menghasilkan zigot. Zigot
selanjutnya tumbuh menjadi sel Navicula baru dan membentuk tutup dan kotak
baru.
Bila Navicula mati,
dinding selnya akan mengendap membentuk tanah diatom yang kaya zat kersik.
Tanah ini merupakan bahan dinamit, isolator, dan bahan gosok penghalus.
Ganggang keemasan berbentuk
filamen
1. Vaucheria
Tubuhnya berupa
benang bercabang-cabang dan tidak bersekat, memiliki inti sel banyak, dan
menyebar. Vaucheria tumbuh melekat pada substrat dengan menggunakan alat yang
berbentuk akar. Habitatnya di air tawar maupuan di air payau.
Perkembangbiakan Vaucheria:
Perkembangbiakan Vaucheria:
Perkembangbiakan vegetatif
Vaucheria berlangsung dengan pembentukan zoospora yang berkumpul dalam
sporangium pada ujung filamen. Selanjutnya, inti di dalam sporangium membelah
secara meiosis dan menghasilkan zoospora. Zoospora tersebut berinti banyak dan
mempunyai flagel yang tumbuh di seluruh permukaannya. Setelah sporangium masak,
zoospora akan keluar dan tumbuh menjadi Vaucheria baru.
0 Komentar Untuk " ALGAE (GANGGANG)"
Post a Comment