Indonesia adalah negara
besar yang terdiri dari gugusan pulau pulaunya, tentu bukan hal mudah untuk
menyatukannya, dan bukan hal sulit juga untuk memecahnya, yang saya katakan itu
berhubungan erat dengan kebijakan menpora untuk membekukan PSSI melalui Keputusan
Menpora nomor 0137 Tahun 2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Berupa
Kegiatan Keolahragaan PSSI Tidak Diakui, awalnya saya sangat mendukung
pembekuan ini, tanpa prestasi, apa artinya sebuah pertandingan bola yang
dipertandingkan dengan 22 pemain dilapangan, indonesia malu?, mungkin, tapi
buat apa malu ? ini Republik kita, Republik anda jugakan!, satu hal yang perlu
diingat jangan pernah malu dengan bangsamu.
Sepakbola olahraga
terpopuler didunia, dengan puluhan juta dollar mengalir setiap harinya disetiap
penjuru dunia, hanya dengan dan karena sepakbola. Awalnya tak ada yang patut
dipertanyakan dengan keputusan menpora untuk membekukan PSSI, mendengar
singkatan PSSI akan selalu dikaitkan dengan hal hal negatif dan dengan
semua prestasi (Buruk) nya , terlebih
PSSI yang memiliki aturan diluar naungan pemerintah indonesia ? (Kata FIFA),
dianggap tak perlu mentaati semua perintah dari pemerintah karena mereka
dinegeri ini berdiri diatas kakinya sendiri, dan akhirnya apa yang terjadi ?,
Menpora membekukan PSSI, dan sudah pasti FIFA membekukan PSSI, namun
berbarengan dengan kejadian itu, para pengurus FIFA bertaburan dibekukan
kepolisian.
Akhirnya indonesia
dibekukan, dan dijauhi dari pergaulan sepakbola internasional, dan berharap
agar menpora mencari solusi secepatnya,tapi apa yang terjadi ?? Saudara
sebangsa dan setanah air kita Imam Nahrowi, tak kunjung memberikan solusi,
akhirnya saya mulai berpendapat begini :
1. Pak
Menpora yang terhormat tampaknya membekukan tanpa memikirkan sepakbola setelah
di sanksi FIFA.
2. Pak
Menpora membekukan PSSI karena ketua yang terpilih adalah La Nyalla Matalitti.
3. Pak
Menpora yang ganteng maksimal, tak menggunakan asas Algemene Beginzedvan
Behoulijk Bestures, tanpa memikirkan keadaan setelahnya.
4. Pak
Menpora membekukan PSSI bukan karena prestasi jeleknya tapi karena gengsi dan egonya
sebagai pembantu presiden yang tak dihormati PSSI.
5.
Pak
Menpora ingin dianggap Pahlawan.
6.
Terakhir,
Menpora, Apa Kabar Anda ?
Dari enam poin diatas
saya lebih tertarik ke poin yang saya tulis di nomor enam, Menpora, Apa Kabar
Anda ?, poin itu muncul di tulisan diatas bukan tanpa alasan, karena apa yang
anda ungkit tentang tranparansi keungan, PSSI yang bersih yang memiliki Prestasi,
dan verifikasi club, sekarang apa?
1. Menpora mengadakan kompetisi dengan
dana puluhan miliar rupiah, tanpa kejelasan siapa sponsornya?, siapa orang
dibalik anda ?, kalau tak ada kejelasan jawaban, biar saya yang berstateman “ITU
APBN KAN”.
2. Menpora membekukan PSSI, tanpa
berkonsultasi dengan ahli sepakbola sebenarnya, dengan siapa dia
berkomunikasi?, dengan Pak Jokowi, siapa jokowi ?, Presiden yang pernah
menjanjikan untuk membangun Persija, dan kemudian ditinggal ditengah jalan,
dengan kondisi Keuangan Persija yang tetap carut marut. Lalu dia berkata apa ?,
gak apa apa kita tidak bertanding dipentas internasional daripada kita malu kalah
terus, dengan hanya rasa malu, ribuan pesepakbola kehilangan mata pencariannya,
sekarang apa, Presiden diam saja.
3. Menpora membentuk kompetisi dibawah
naungan tim transisi, Mengadakan Piala Kemerdekaan, dengan dana, match fee, akomodasi,
ditanggung Kemenpora, lalu apa ?, dia tinggalkan ironi baru,tanpa verifikasi
klub dengan pemain yang asal cabut, akan mendapat dana, tepat sasarankah ?,
biar menpora yang menjawab
Menpora tak ingat dengan
kasus Arema dan Persebaya, bagaimana ceritanya ya sekarang, artinya menpora
hanya mencari alasan awal untuk membekukan pssi, karena sekarang Arema dan
Persebaya akan berkompetisi di Piala Indonesia Satu, “ETISKAH”.
Sekarang saatnya menpora
dan PSSI berbenah, dan pikir apa yang telah anda lakukan untuk bangsa ini?
0 Komentar Untuk "MENPORA, APA KABAR ANDA ?( MENGUAK ALASAN PEMBEKUAN PSSI OLEH MENPORA)"
Post a Comment