Aglomerasi industri adalah pemusatan berbagai macam industri dalam suatu
wilayah agar dapat memberikan keuntungan yang lebih besar kepada berbagai industri
pada wilayah tersebut. Salah satu keuntungan aglomerasi industri adalah dapat
menghemat biaya produksi karena adanya hubungan fungsional dengan pabrik-pabrik
atau perusahaan lain yang berdekatan. Hubungan fungsional itu terjadi karena
ada industri yang mampu mencukupi seluruh kebutuhannya secara mandiri. Pada umumnya
makin tinggi teknologi suatu industri makin besar hubungan fungsional dengan
industri yang lain, baik dan segi input maupun output. Maksudnya, perusahaan
mana pun akan menerima barang barang atau jasa, atau menyediakannya untuk
perusahaan lain. Oleh karena itu, setiap aglomerasi terdapat berbagai macam
tipe industri yang terletak secara berdekatan.
Hubungan fungsional dapat berbeda-beda menurut kompleksitas, skala, dan kekuatannya.
Hubungan fungsional tersebut dapat berupa pergerakan produk tunggal atau
pelayanan dan satu perusahaan ke satu atau banyak perusahaan yang lain. Selain
itu, hubungan fungsional dapat berbeda-beda menurut jarak. Beberapa perusahaan
dapat menjalin hubungan fungsional dengan jarak yang sangat pendek, di dalam
lokasi yang sama, atau bahkan di jalan yang sama, sedangkan yang lain dapat
berada di lokasi dengan jarak yang sangat jauh. Namun, pada umumnya hubungan
fungsional lebih banyak terjadi di daerah yang berdekatan sehingga mendorong ke
arah aglomerasi industri.
Kajian mengenai hubungan fungsional sangat penting untuk memberikan
pemahanan tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesejahteraan pekerja
dan pemilihan lokasi industri.
1. Faktor-Faktor Penyebab Aglomerasi Industri
Aglomerasi industri terbentuk karena adanya hubungan ftmgsional antarindustri.
Secara umum hubungan antarindustri ada tiga macam, yaitu hubungan produksi,
hubungan pelayanan, dan hubungan pemasaran.
a. Hubungan Produksi (Production
Linkages)
Di dalam hubungan produksi terdapat barang-barang yang bergerak dan satu
perusahaan ke perusahaan lain sebagai bagian dan proses produksi. Sebagai
contoh, sebuah perusahaan konveksi memperoleh kain dan perusahaan besar dan
hasil produksinya disalurkan untuk proses produksi lebih lanjut. Melalui cara
itu perusahaan mempunyai hubungan ke belakang (backwards) dengan para penyalurnya dan hubungan ke depan (forwards) sepanjang rantai produksi.
Secara umum, makin kecil perusahaan akan makin bergantung pada hubungan
produksi dan secara khusus dihubungkan oleh unsur-unsur yang diperlukan dalam
proses produksi.
b. Hubungan Pelayanan (Service
Linkages)
Pada dasarnya sebuah perusahaan tidak akan mampu mencukupi kebutuhannya sendiri.
Sebuah perusahaan atau industri tidak akan dapat berjalan dengan lancar tanpa
adanya perusahaan lain yang dapat menopang kelancaran produksinya. Salah satu
kebutuhan yang diperlukan oleh suatu perusahaan atau industri adalah adanya
hubungan pelayanan dan perusahan lain. Termasuk dalam hubungan itu, antara lain
jasa pembersihan jendela gedung, penyedia makanan, dan pengantar surat.
c. Hubungan Pemasaran (Market
Linkages)
Hubungan pemasaran akan melibatkan bagian yang terpisah, yaitu bagian
yang bertugas menjual dan mendistribusikan hasil produksi dan sebuah industri.
Di dalam pengertian ini terdapat hubungan antara perusahaan yang akan membuat
kemasan, para tengkulak, dan agen-agen penjualan. Hubungan tersebut sangat
penting dalam rangka mendistribusikan hash produksi sampai kepada konsumen
akhir. Adanya ketiga macam hubungan fungsional tersebut berpengaruh terhadap
berkembangnya aglomerasi industri.
Setiap industri yang melakukan perluasan atau berkembang akan membentuk
sebuah rangkaian yang disebut dengan multiplier
effect. Setiap industri yang baru berperan penting dalam mengembangkan
hubungan industri dan fasilitas transportasi. Secara umum, perluasan industri
tersebut akan meningkatkan perekonomian suatu wilayah atau negara. Namun,
perkembangan industri dapat rnenyebabkan konsentrasi industri yang berlebihan, kemacetan,
harga lilian yang tinggi, dan yang paling buruk adalah polusi.
2. Keterkaitan Sarana dan Prasarana Transportasi dengan Aglomerasi
Industri
Transportasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendirikan
industri. Keadaan transportasi meliputi jaringan jalan dan sarana transportasi
yang memadai Å¡ehingga dapat mendukung kelancaran proses produksi dan
distribusi. Adanya sarana dan prasarana transportasi yang memadai memudahkan
perusahaan mengangkut bahan baku ke pabrik dan mendistribusikan hasil prodaksh
ke pasar. Oleh karena itu, transportasi menjadi alasan untuk mendirikan
industri di daerah sepanjang jalan, di sekitar pelabuhan, dan stasiun kereta
api. Lokasi pada daerah-daerah tersebut dapat mengurangi biaya produksi dan
segi transportasi.
Sangat bermanfaat, Terima kasih
ReplyDelete