Para ahli
mengemukakan bahwa sampai abad ke-16 keadaan masyarakat di seluruh dunia
relatif sama, tidak ada negara yang terbelakang. Namun, setelah terjadinya revolusi
industri pada abad ke-47 perubahan sangat cepat juga terjadi. Sejak peristiwa
revolusi industri tersebut perekonomian negara negara di Eropa berkembang
pesat. Revolusi industri telah menyebabkan kehidupan di negara-negara Asia dan
Afrika tertinggal dan menyedihkari. Cabang-cabang industri di Inggris mengalami
perubahan yang cepat, antara lain industri tekstil dan industri besi.
Perkembangan itu
telah mengakibatkan kemajuan pada bidang sosial ekonomi. Barang-barang
keperluan hidup seperti bahan pakaian dan alat alat kerja dapat dihasilkan
secara lebih cepat dan besar-besaran. Jumlah produksi yang banyak menjadikan
harga yang lebih murah sehingga dapat dijangkau oleh daya beli masyarakat.
Demikian pula
alat pengangkutan, misalnya kereta api memudahkan orang untuk melakukan
perjalanan ke tempat lain. Adanya revolusi industri tersebut menjadikan Inggris
sebagai pelopor negara maju di dunia.
Revolusi
industri kemudian diikuti oleh negara-negara lain di kawasan Eropa, antara lain
Perancis, Jerman, dan Amerika. Di Perancis pada zaman Napoleon Bonaparte sebenarnya
dasar-dasar industri telah dimulai. Namun, baru pada zaman Napoleon III
Perancis dapat menjalankan industrialisasi secara mantap. Jerman yang sangat
memanfaatkan ilmu kimia untuk kemajuan industri dapat menjalankah industrialisasi
secara mantap pada 1871 di bawah pimpinan Otto Von Bismarck. Jerman kemudian menjadi
negara industri besar yang mampu bersaing dengan Inggris dalam waktu yang
relatif singkat. Adanya kemajuan industri itu mendorong negara-negara di Eropa
untuk mengelilingi dunia. Mulanya mereka berkeliling dunia untuk mencari
bahan-bahan mentah dengan harga yang murah.
Namun,
selanjutnya mereka mulai menguasai daerah-daerah lain di dunia. Mereka berusaha
mengeruk keuntungan yang besar dengan cara mengeksploitasi sumber-sumber kekayaan
yang terdapat di daerah jajahannya. Misalnya, di Indonesia pengurasan
sumber-sumber kekayaan alam telah dilakukan sejak abad ke-16 oleh Belanda.
Menurut sejarah
zaman itu disebut zaman imperialisme, yaitu terjadinya eksploitasi dan diskriminasi.
Penduduk yang berhak atas kekayaan alam ditindas dan dibiarkan hidup tanpa
kemajuan. Namun, sebaliknya di negara-negara barat terjadi penumpukan modal
hasil penindasan dan pemerasan yang mendorong penyebarluasan industri dan
kekuatan keuangan di seluruh dunia. Oleh karena itu, pasar dunia dikuasai oleh
negara-negara barat. Keadaan itulah yang menyebabkan terjadinya perbedaan perkembangan
negara-negara dunia, yaitu negara-negara Eropa menjadi lebih maju, sedangkan
negara negara di luar Eropa menjadi negara-negara terbelakang. Indonesia
termasuk negara berkembang yang pernah merasakan pengalaman dijajah telah mernbuktikan
penyebab keterbelakangan sebuah negara, antara lain sebagai berikut.
1. Penjajah
tidak menghendaki majunya bangsa yang dijajah.
2. Saranasarana
pendidikan sangat terbatas bagi rakyat umum dan terdapat diskriminasi dalam pelaksanaanya,
yaitu hanya keturunan ningrat atau bangsawan yang dapat mengikuti pendidikan.
3. Politik
penjajah selalu menghendaki terjadinya perpecahan bangsa yang dijajah.
4. Orang-orang
yang merniliki kualitas setingkat dengan kaum penjajah mendapatpenghargaan yang
rendah, tertutup untuk jabatanjabatan pemimpin, dan selalu diawasi oleh
penjajah.
Menurut WW.
Rostow perkembangan negara dapat dilihat berdasarkan 5 tahap.
1. Tahap
Masyarakat Tradisional (The Traditional Society).
Ciri-ciri dalam
masyarakat ini antara lain sebagai berikut.
a. Pada umumnya masyarakatnya belum produktif.
b. Produktivitas dalam perekonomian masih rendah.
c. Sistem kerja bersifat turun temurun.
d. Sistem perekonomian belum berorientasi pada pasar.
e. Mata pencaharian masyarakat pada umumnya di sektor pertanian.
2. Tahap
Prakondisi Lepas Landas (The Pre-condition for Take-off).
Ciri-ciri dalam
tahap ini antara lain sebagai berikut.
a. Masyarakatnya sedang menuju pada perubahan di segala bidang, baik
ekonomi, sosial, maupun politik.
b. Masyarakatnya makin mengenal teknologi yang lebih produktif.
c. Masyarakatnya mulai mengenal lembaga keuangan sebagai tempat menabung.
d. Kegiatan perekonomian bergerak lebih maju.
3. Tahap Lepas
Landas (Take-off).
Ciri-ciri dalam
tahap ini antara lain sebagai berikut.
a. Usaha produksi yang sedang dilakukan terus berkembang.
b. Pertumbuhan ekonomi makin mantap.
c. Kegiatan industri lebih dominan di dalam pertumbuhan ekonomi.
d. Pendapatan per kapita terus meningkat.
4. Tahap Gerak Menuju
Kematangan (The Drive for Maturenity).
Ciri-ciri dalam
tahap ini antara lain sebagai berikut.
a. Pertumbuhan ekonomi berlangsung terus-menerus.
b. Penggunaan teknologi oleh masyarakat makin tinggi.
c. Struktur ekonomi makin mantap.
d. Industri modern makin banyak tumbuh dan berkembang.
5. Tahap
Konsumsi Massa Tinggi (The Age of High Mass Consumption).
Ciri-ciri dalam
tahap ini antara lain daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok sudah
sangat tinggi.
.
Indonesia sudah menjadi negara berkembang dan semoga menjadi negara maju sentosa
ReplyDelete