Tokoh Teori Yang Berpengaruh Dalam Bidang Manajemen

1.         William Edwards Deming 

        William Edwards Deming (14 Oktober 1900 – 20 Desember 1993) adalah seorang Amerika statistik , profesor , penulis , dosen , dan konsultan . William Edwar Deming menganjurkan bahwa semua manajer harus memiliki apa yang disebut Sistem Pengetahuan yang sangat besar, yang terdiri dari empat bagian:

a.         Apresiasi suatu sistem: memahami keseluruhan proses yang melibatkan pemasok, produsen, dan pelanggan (atau penerima) barang dan jasa (dijelaskan di bawah);
b.         Pengetahuan variasi: kisaran dan menyebabkan variasi dalam kualitas, dan penggunaan sampling statistik dalam pengukuran;
c.          Teori pengetahuan: konsep menjelaskan pengetahuan dan batas-batas dari apa yang dapat diketahui (lihat juga: epistemologi );
d.         Pengetahuan psikologi: konsep alam manusia.
Deming menjelaskan, “Orang tidak perlu menjadi unggulan di setiap bagian atau di keempat bagian dalam rangka memahami dan menerapkannya. Ke-14 poin untuk manajemen dalam industri, pendidikan, dan pemerintah mengikuti secara alami sebagai penerapan pengetahuan di luar, untuk transformasi dari gaya kini manajemen Barat ke salah satu optimasi. “
Segmen berbagai sistem pengetahuan yang mendalam yang diusulkan di sini tidak dapat dipisahkan Mereka berinteraksi satu sama lain.. Dengan demikian, pengetahuan psikologi tidak lengkap tanpa pengetahuan variasi.
Seorang manajer orang perlu memahami bahwa semua orang berbeda Ini bukan orang peringkat.. Dia perlu memahami bahwa kinerja sebagian besar ada yang diatur oleh sistem yang ia bekerja, tanggung jawab manajemen.

2.         Warren Buffett 

                     Orang terkaya sekaligus investor jempolan asal negeri Paman Sam ini terbilang investor jenius yang menciptakan pemikiran-pemikiran dalam memutar uang untuk menjadi investor tulen. Salah satu kejeniusan pemikirannya adalah teori nilai yang diringkas menjadi kesadaran bahwa harga pasar harus lebih rendah dari nilai.

Siapa sangka dengan teorinya itu, seorang Buffett yang memulai investasi dengan US$ 3.700 pada tahun 1965 berhasil melipatgandakannya menjadi US$ 100 miliar di tahun 2006. Hal ini disampaikan oleh Robert P. Miles seorang penulis sekaligus sahabat Warren Buffett dalam acara Danareksa Sekuritas Investor Gathering, the science of investing and the art of managing yang di paparkan oleh penulis Robert Miles, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, SCBD, Sudirman, Jakarta, Selasa (12/8/2008).
Menurut Miles, Buffett adalah sosok investor yang jenius yang memiliki teori value investing, yang selalu mengedepankan investasi dibawah nilai. Ia tidak takut masuk ke pasar pada saat nilai pasar sedang turun, namun ia akan mendapatkan keuntungan (gain) pada saat harga pasar naik.
“Ia juga tidak lupa selalu mengontrol emosinya,” kata Miles. Miles menambahkan, Buffett seorang investor yang tidak hanya terpaku dengan harga pasar karena hal itu tidak benar-benar mewakili bisnis tertentu. Menurutnya, sosok Buffet selalu berprinsip bahwa market adalah pelayan kita bukan tuan bagi kita (investor). Ia juga menambahkan, sosok Buffett adalah fenomena baru dalam dunia investasi sekarang ini, ia telah memadukan kemampuan berfikir, matematika dan keterampilan dirinya.
 
3.         Philip Kotler
              Philip Kotler (lahir 27 Mei 1931 di Chicago) adalah SC Johnson & Son Distinguished Profesor Pemasaran Internasional di Kellog Sekolah Manajemen di Northwestern University.        
                 Philip Kotler adalah salah satu guru marketing yang banyak berjasa dalam pengembangan ilmu marketing di dunia.
Sampai saat ini, Kotler telah banyak memberikan kontribusi yang sangat signifikan di dunia marketing. Banyak buku yang telah ditulis dan memberikan pemikiran baru di dunia marketing. Mulai dari textbook, sampai buku-buku praktis telah banyak ditulis. Sehingga para akademisi dan praktisi bisnis menjadikan ide-ide Kotler sebagai pegangannya. Tidak heran bila Kotler menjadi salah satu pemikir yang berpengaruh di dunia bisnis.
Kotler berhasil dinobatkan oleh Financial Time, media harian internasional bergengsi di dunia, sebagai ”Most Influential Business Writer or Management Guru”, dibelakang Jack Welch, Bill Gates, dan Peter Drucker. Ada cerita menarik bila kita coba melihat kebelakang proses perjalanan hidup Kotler hingga akhirnya menjadi guru marketing dunia. Ternyata, sebelum menjadi guru marketing, Kotler adalah seorang ekonom yang cukup banyak menyumbangkan pemikirannya di jurnal-jurnal ekonomi.
Kotler dikembangkan konsep baru dalam pemasaran termasuk atmospherics , demarketing , megamarketing turbomarketing, dan synchromarketing. Ia percaya bahwa teori pemasaran perlu melampaui teori harga dan menggabungkan dinamika sistem inovasi, distribusi dan promosi ke dalam menganalisis, menjelaskan dan memprediksi hasil ekonomi.
4.         Michael Eugene Porter 
              Michael Eugene Porter (lahir 1947) adalah Profesor Universitas di Harvard Business School, dalam bidang manajemen dan ekonomi. Dia adalah pendiri organisasi nirlaba yang disebut Initiative for a Competitive Inner City dan salah satu pendiri dari The Monitor Group.
                  SWOT Analysis adalah Porter Five Forces analysis, gambaran posisi bisnis kita di dalam suatu industri. Analisa Five Forces Porter
The threat of a substitute product. Semakin banyak dan dekat barang substitusi, maka pelanggan juga bisa beralih dengan mudah. Force ini dipengaruhi switching cost, kecenderungan untuk substitusi, diferensiasi produk, dan lainnya.
The threat of the entry of new competitors. Force dipengaruhi oleh brand equity, hambatan masuk seperti paten dsb, distribusi, skill atau core competence tertentu, economies of scope, cost advantage, dan lainnya.
The bargaining power of customers. dipengaruhi oleh: jumlah pembeli, konsentrasi pembeli, switching cost pembeli, ketersediaan barang, besar order pembeli, sensitivitas harga, tingkat diferensiasi, dan sebagainya.
The bargaining power of suppliers. Supplier merupakan tempat dimana kita membeli input yang digunakan untuk bahan produksi. Force ini ditentukan switching cost ke supplier lain, jumlah supplier, konsentrasi supplier, ketersediaan substitusi input, tingkat diferensiasi input, hingga tingkat hubungan dengan supplier.
The intensity of competitive rivalry. Semakin banyak jumlah pesaing, dengan produk yang berkualitas dan harga bersaing, maka semakin tinggi tingkat persaingan. Force ini ditentukan oleh jumlah pesaing, perbedaan kualitas, loyalitas pelanggan, diferensiasi produk, perbedaan harga, exit barriers, dan sebagainya.

5.         Peter Drucker 

                   Peter Ferdinand Drucker (November 19, 1909 - November 11, 2005) adalah seorang penulis yang berpengaruh, konsultan manajemen, dan self-dijelaskan "ekologi sosial." Dialah yang pertama mendefinisikan seni manajemen yang efektif. Pengaruh kepionirannya pada gagasan dan praktek manajemen yang ada dewasa ini belum tertandingi di seluruh dunia.

Druker mengajarkan struktur desentralisasi. Ini didapatkan dari studi kasus di General Motors. Ia menyebutkan, kantor pusat harus menahan diri untuk tidak mengatur suatu divisi bagaimana melakukan pekerjaanya. Drucker berkomentar: Apa yang baik bagi Amerika adalah baik pula bagi  General Motors (1953). Beberapa gagasan yang baik untuk jadi tindakan dikemukakan
Drucker setiap waktu. Misalnya, luangkan waktu sebanyak yang diperlukan dalam membuat keputusan yang mempengaruhi orang banyak. Kemudian memastikan semua orang memahami mengenai apa sebenarnya bisnis yang dilakukan. Dan jangan pernah tinggalkan untuk mempelajari apa yang terjadi di luar bisnis dan diantara pelanggan maupun non pelanggan.
Pemikiran Druker tidak jauh dari manajemen berdasarkan sasaran. Desentralisasi dan delegasi. Mengelola pekerjaan pengetahuan. Menggunakan fokus pelanggan. Melakukan manajemen waktu. Mengembangkan kekuatan inovasi
6.      Kenichi Ohame
              Kenichi Ohmae (大前研 Ōmae Ken'ichi ? , lahir 21 Februari 1943 di Kitakyushu , Prefektur Fukuoka ) adalah bisnis dan perusahaan strategi yang mengembangkan model 3C .Dr Kenichi Ohmae, yang digambarkan sebagai "Mr Strategi "seluruh dunia, yang sebelumnya Ketua Konferensi Japan Atomic Industri, pembicaraan tentang kecelakaan nuklir di Fukushima Daiichi dalam ke luar
Model kenichie ohameThe 3C menunjukkan bahwa strategi harus fokus pada tiga faktor kunci untuk keberhasilan. Dalam pembangunan strategi bisnis, tiga pemain utama harus dipertimbangkan:    
A. Corporation
B. Nasabah
C. Pesaing

7.      Adam Smith (1723-1790) 
                   John Adam Smith (lahir di Kirkcaldy, Skotlandia, 5 Juni 1723 – meninggal di Edinburgh, Skotlandia, 17 Juli 1790 pada umur 67 tahun), adalah seorang filsuf berkebangsaan Skotlandia yang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern. Smith percaya akn hak yang memengaruhi kemajuan ekonomi diri sendiri dengan bebas, tanpa dikendalikan oleh perkumpulan dan/atau negara.
Banyak teori Smith hanya menjelaskan tren sejarah dari merkantilisme dan menuju perdagangan bebas dimana telah dikembangkan selama beberapa dekade dan memiliki pengaruh signifikan dalam kebijakan pemerintah. Karya Smith merangkum ide mereka secara komperhensif, dan juga menjadi salah satu buku paling berpengaruh dan penting saat ini dalam bidang ekonomi.
Ide sentral The Wealth of Nations adalah pasar bebas yang bergerak menurut mekanisme pasar yang dianggapnya secara otomatis bisa memprodusir macam dan jumlah barang yang paling disenangi dan diperlukan masyarakat konsumen. Misalnya, persediaan barang yang justru disenangi merosot, dengan sendirinya harga akan naik dan kenaikan harga ini akan mendatangkan untung banyak bagi siapa saja yang memproduksinya. Karena untung banyak, pabrik-pabrik lain tergerak untuk memproduksi juga. Akibat dari kenaikan produksi tidak bisa tidak akan menyingkirkan keadaan kekurangan barang. Lagi pula, kenaikan suplai dalam kaitan dengan kompetisi antar pelbagai perusahaan akan cenderung menurunkan harga komoditi pada tingkat harga yang “normal,” misalnya ongkos produksinya. Tak ada pihak mana pun yang membantu melenyapkan kelangkaan, tetapi kelangkaan itu akan teratasi dengan sendirinya. “Tiap orang,” kata Smith “cenderung mencari keuntungan untuk dirinya, tetapi dia “dituntun oleh tangan gaib untuk mencapai tujuan akhir yang bukan menjadi bagian keinginannya. Dengan jalan mengejar kepentingan dirinya sendiri dia sering memajukan masyarakat lebih efektif dibanding bilamana dia betulbetul bermaksud memajukannya” (The Wealth of Nations, Bab IV, pasal II).

0 Komentar Untuk "Tokoh Teori Yang Berpengaruh Dalam Bidang Manajemen"

Post a Comment