Sekali
dalam langkah pusaka
Berjalan
dalam iringan debu
Menempuh
tajamnya kehidupan
Yang
saat ini masih dirasakan
Tatkala
hidup tak dapat lagi bermimpi
Tatkala
hidup tak dapat lagi bernyanyi
Tatkala
hidup tak dapat lagi berlari
Karena
saat itu pedang kehidupan sedang menembus didadaku
Aku
adalah orang penting dinegeri ini
Tanpa
perlu dikenali
Seperti
mereka dikemudian hari
Yang
sangat ingin untuk diagungkan namanya
Dikala
raungan kemerdekaan 45
Menggelora
diseantero negeri
Saat
itu juga aku berdiri
Dibilik jeruji mandor kerja rodi
Hingga
suatu ketika
Aku
harus ditembak mati
Tapi
aku diselamatkan oleh ibu pertiwi
Untuk
tidur ditanah negeri ini
0 Komentar Untuk "Raungan ‘45"
Post a Comment