1. Konsep-konsep
tentang Asal Mula Kehidupan
Ada beberapa
konsep tentang asal mula kehidupan, yaitu:
a. Kehidupan
asalnya dari lautan
Di biosfer terdapat
bermacam-macam materi yang mengandung
energi. Materi dan energi
yang berasal dari lereng gunung, lembah
mengalir terbawa arus air
ke sungai yang akhirnya menuju ke lautan.
Di lautan terkumpul materi
yang berupa zat-zat kimia berupa unsurunsur
karbon (C), hidrogen (H2), oksigen (O2), dan nitrogen (N2). Dengan
adanya gelembung larutan
unsur-unsur tersebut terjadi reaksi kimia dan
pada suhu tertentu akan
menghasilkan zat hidup yang berupa protein.
Zat hidup itu selanjutnya
akan mengalami evolusi yang akhirnya
menjelma menjadi makhluk
hidup. Makhluk hidup yang masih sangat
sederhana yang disebut
virus.(Harliyono,
1999:6)
b. Kehidupan
asalnya dari udara
Teori ini telah dibuktikan
oleh Prof. Urey dibantu oleh asistennya
Stanley Miller. Teorinya
disebut teori Urey dan percobaannya disebut
percobaan Miller.
Senyawa-senyawa kimia yang
ada di lapisan atas biosfer apabila
terkena panas akan
menguap. Di atmosfer terkumpullah uap, hidrogen,
nitrogen, oksigen, dan
karbon. Pada saat terjadi halilintar yang merupakan
energi listrik alam,
menyebabkan uap-uap tadi dapat berhubungan dan
terjadilah reaksi kimia.
Hasil dari reaksi tersebut adalah zat yang berupa
protein. Zat tersebut pada
keadaan suhu tertentu akan menjelma menjadi
zat hidup selanjutnya
berkembang menjadi makhluk hidup.
2. Teori Asal-usul
Kehidupan
Teori asal-usul kehidupan,
yaitu:
a. Teori
abiogenesis (generatio spontanea)
Pada abad ke-17
Aristoteles menyatakan bahwa makhluk hidup itu
terjadi dengan mendadak
atau secara spontan (abiogenesis atau generatio
spontanea). Teori ini didukung oleh Leeuwenhook
(pencipta mikroskop).
Secara kebetulan
Leeuwenhook mengambil sedikit air yang di dalamnya
terendam jerami yang
busuk, ternyata di dalam air tersebut ditemukan
organisme hidup. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa makhluk
terjadi begitu saja
berasal dari benda mati.
Percobaan Miller
b. Teori
biogenesis
Teori ini tokohnya adalah
Lazzaro Spallanzani, Francisco Redi, dan
Louis Pasteur. Teori ini
berhasil menggugurkan teori abiogenesis. Teori
biogenesis mengemukakan
bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup lain.
Semboyannya "omne
vivum ex ovo, omne vivum ex vivo", yang
artinya kejadian makhluk
hidup berasal dari telur, kejadian makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup
yang sudah ada.
Pada percobaan F. Redi
menggunakan daging. Ternyata hasilnya
Botol I (daging ditutup
rapat) tidak ada mikroba, Botol II (ditutup dengan
kain kasa) ada sedikit
mikroba, Botol III (daging tidak ditutup) hasilnya
banyak mikroba.
Spallanzani mengadakan
percobaan dengan air kaldu yang
perlakuannya sama seperti
percobaan F. Redi. Hasilnya sama dengan
percobaan F. Redi.
Louis Pasteur mengadakan
percobaan dengan air kaldu yang
ditempatkan pada labu
berleher angsa. Hasil percobaannya sama dengan
apa yang dilakukan F. Redi
dan Spallanzani, yaitu menolak teori
Abiogenesis.
3. Organisasi
Kehidupan
Tingkatan organisasi
kehidupan dari yang terkecil sampai terbesar, yaitu:
a. Sel
1) Teori sel
Sejak penemuan mikroskop
sederhana oleh Antonie Van Leeuwenhook
(1623 - 1723) pada abad
ke-16, penelitian di bidang biologi semakin
berkembang pesat, yaitu:
a) Theodor Schwann (1810 -
1882) mengemukakan bahwa sel merupakan
struktur terkecil dari
hewan.
b) Mathias Jacob Schleiden
(1804 - 1881) menyatakan bahwa sel adalah
struktur terkecil dari
tumbuhan.
Kedua teori yang dikenal
sebagai teori sel itu menjadi pedoman bagi
penelitian biologi modern.
Selain Schwann dan Schleiden, tokoh yang
berjasa di dalam
pengembangan ilmu biologi, antara lain:
a) Baron George Cuvier
(1769 - 1832), pelopor ilmu anatomi
perbandingan.
b) Carolus Linnaeus (1707
- 1778), perintis ilmu taksonomi.
c) Johann Gregor Mendel
(1822 - 1884), pelopor ilmu genetika.
d) Charles Darwin (1809 -
1882), pencetus teori evolusi.
2) Bagian-bagian
sel
a) Selaput
plasma dan dinding sel
Selaput plasma terdiri
dari dua lapisan lipoprotein, yaitu:
(1) Lapisan luar terdiri
dari protein yang mudah dilalui oleh molekulmolekul
zat kimia.
(2) Lapisan dalam terdiri
dari lemak (lipid) yang bersifat selektif (memilih)
terhadap molekul-molekul
zat kimia dan hanya molekul yang dapat
larut dalam lemak saja
yang dapat masuk.
Fungsi selaput plasma
mengatur transportasi zat-zat dari sel ke sel.
Dinding sel terdapat pada
sel tumbuhan. Dinding sel merupakan
bagian terluar dari sel
dan merupakan hasil proses hidup dari protoplasma.
Dinding sel primer adalah
dinding sel yang dibentuk sewaktu sel membelah,
dan setelah sel mengalami
penebalan berubah menjadi dinding sekunder.
Dinding sel berfungsi
untuk:
(1) Melindungi bagian sel
yang berada di dalamnya.
(2) Sebagai jalan masuk
dan keluar air beserta zat-zat terlarut.
(3) Memberi bentuk sel dan
memperkokoh sel.
(4) Bersama-sama vakuola
berperan dalam menjaga turbiditas sel.
b) Sitoplasma
Cairan yang dibatasi oleh
selaput plasma dan terletak di luar inti sel.
Di dalam sitoplasma ini
terjadi proses kehidupan yang penting. Pada
sitoplasma ini terdapat
organel-organel sel, antara lain:
(1) Retikulum endoplasma
Saluran yang menghubungkan
inti sel dengan sitoplasma.
(2) Ribosom
Sebagai tempat terjadinya
sintesis protein.
(3) Mitokondria
Tempat terjadinya
respirasi sel, untuk menghasilkan energi.
(4) Badan golgi
Berfungsi sebagai alat
pengeluaran limbah atau zat-zat dari sel.
(5) Lisosom
Berperan dalam membunuh
kuman penyakit, yang menyerang sel
(alat pertahanan).
c) Inti sel
(nukleus)
Terletak di dalam
sitoplasma dibatasi oleh selaput inti/dinding inti.
Di dalamnya terdapat
cairan yang disebut nukleoplasma dan butir-butir
inti (nukleous). Inti sel
berperan sebagai pusat pengaturan segala proses
yang terjadi di dalam
sel.(Harliyono,
1999:25)
b. Jaringan
Yaitu kumpulan sel yang
mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan pada hewan
terdiri dari:
1) Jaringan epitel
Berfungsi melapisi
berbagai rongga atau di saluran tubuh dan
membentuk kulit yang
membungkus tubuh.
2) Jaringan ikat
Berfungsi mengikat dan
menghubungkan antarjaringan.
3) Jaringan rangka/tulang
Berfungsi menyokong,
melindungi tubuh, dan menjadi alat gerak.
4) Jaringan darah
Berfungsi mengedarkan zat
makanan dan oksigen maupun
mengangkut sisa
metabolisme ke alat pengeluaran.
5) Jaringan saraf
Berfungsi mengoordinasikan
dan meneruskan rangsang (stimulus).
6) Jaringan otot
Berfungsi bersama dengan
jaringan tulang mendukung fungsi gerak.
Jaringan pada tumbuhan
terdiri dari:
1) Jaringan epidermis
Berfungsi melindungi
permukaan tubuh tumbuhan.
2) Jaringan mesofil
Berfungsi membuat makanan
dengan proses fotosintesis.
3) Jaringan parenkim
(dilengkapi plastida)
Plastida yang terkena
cahaya matahari sebagai tempat fotosintesis.
Plastida yang tidak
terkena cahaya matahari sebagai cadangan
makanan.
4) Jaringan pembuluh
(berupa xilem dan floem)
Xilem berfungsi mengangkut
air dan garam-garam mineral dari akar
ke daun. Floem berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh
tubuh.
5) Jaringan sklerenkim
Berfungsi menyokong dan
menguatkan tubuh tumbuhan.
6) Jaringan meristem
Berfungsi menghasilkan
sel-sel baru untuk pertumbuhan.
c. Organ
Merupakan struktur tubuh
yang kompleks yang terdiri dari kumpulan
jaringan.
1) Organ pada
hewan
Dibedakan menjadi 2:
a) Organ luar, misalnya:
tangan, kaki,
hidung, mulut, telinga,
mata.
b) Organ dalam, misalnya:
hati, ginjal,
usus, jantung, paru-paru,
saraf.
2) Organ pada
tumbuhan
a) Akar
Berfungsi menyerap air dan
zat-zat
makanan, memperkukuh
berdirinya
batang, menyimpan cadangan
makanan, dan alat
perkembangbiakan
vegetatif.
b) Batang
Berfungsi sebagai tempat
tumbuhnya daun, alat penyimpanan
cadangan makanan, alat
perkembangbiakan vegetatif, alat
transportasi zat makanan
dari akar ke daun dan hasil asimilasi dari
daun ke seluruh bagian
tumbuhan.
c) Daun
Berfungsi sebagai tempat
fotosintesis, tempat menyimpan bahan
makanan, alat
perkembangbiakan vegetatif (pada tumbuhan tertentu),
alat evaporasi
(penguapan), dan alat respirasi (melalui stomata).
d) Bunga
Berfungsi sebagai alat
pembentuk sel kelamin.
e) Buah
Berfungsi menghasilkan
biji yang mengandung embrio atau lembaga
sebagai alat
perkembangbiakan bagi tumbuhan.
d. Sistem
organ
Yaitu kelompok berbagai
organ yang bekerja sama untuk melakukan
suatu fungsi tertentu.
Sistem organ akan membentuk organisme (individu).
Contoh sistem organ,
yaitu:
1) Sistem peredaran darah
tersusun atas organ jantung, pembuluh darah,
darah.
2) Sistem pernapasan
tersusun atas organ hidung, tenggorokan, paruparu.
Pada tumbuhan sistem organ
tidak ada, sebab masing-masing organ
pada tumbuhan sudah
berperan secara langsung untuk kehidupan individu
tumbuhan.
e. Individu
Individu (organisme)
terbentuk dari beberapa sistem organ. Individu
(organisme) tidak ada yang
bisa menyendiri, semua berinteraksi atau sering
berhubungan. Contoh
individu atau organisme, yaitu seekor kambing,
sebatang pohon kelapa, si
Bejo.
0 Komentar Untuk "Biologi bagi Kehidupan"
Post a Comment